Cerita Pesta Seks Seru Dengan OM Jaka

Sejak pertama kali aku ngesex dengan Bapak kostku, om Jaka, aku tak yakin apakah selaput memekku robek atau tdk. Karena saat itu aku tak merasakan sakit dan tdk mengeluarkan darah sedikitpun. Yg jelas sejak kejadian itu aku jadi ketagihan ngesex. Repotnya aku tak bisa memenuhi kebutuhan sex ku ini kepada pacarku yg sebangku kuliah, pacarku orangnya alim dan selalu membatasi diri dalam berpacaran

Om Jaka pintar memainkan sandiwara dalam pergaulan sehari-hari di rumah. Om Jaka memperlakukanku secara wajar, di hadapan teman-teman kostku yg lain maupun di hadapan istrinya. Jika sedang tdk ada kuliah dan di rumah kosong (kecuali pembantu), aku hampir selalu memuaskan hasratku. Dan untuk keamanan, aku selalu sedia kondom yg kusimpan di lemariku.

Dan Silvi (nama samaran) adalah sahabat karibku yg tinggal sekamar denganku yg sekarang entah berada dimana, karena sejak kami lulus dari bangku kuliah 10 tahun yg lalu, kami tak pernah berhubungan lagi, dan mudah-mudahan dia membaca cerita sex terbaru ini sekaligus bernostalgia bersama.

Pada suatu ketika Silvi pulang dari kuliah. Seperti biasa dia langsung masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu. Silvi langsung melepas sepatu dan dan mengganti pakaianya dengan celana minim dan t-shirt ketat. Dia nampak seksi dengan pakaian itu, toketnya tampak montok, di tambah raut wajahnya yg cantik, aku yakin para lelalki banyak yg meliriknya

Silvi tiba-tiba mengambil sesuatu dari pinggir bantal yg ku pakai, aku terkejut ketika aku melirik barang yg baru di ambilnya.

“Ras, ini milik siapa..?” matanya melotot, mulutnya terbuka penuh kekagetan.

Aku bingung mau menjawab apa, aku masih mencoba menenangkan hatiku. Di ujung jarinya masih dipegangnya kondom yg berisi cairan putih.

Memang ini kecerobohanku, biasanya setelah ngesex selalu aku bungkus dengan tissu dan langsung ku buang. Tp kali ini aku benar-benar lupa setelah ngesex aku ketiduran sehingga lupa membuang benda berharga itu.

“Sama cowokmu..?”

Cerita threesome 2017, Aku hampir mengangguk, tetapi mulutku berbicara lain,

“Om Jaka..” jawabku singkat.
“Owh.., hebat banget kamu, ceritain dong, kupikir kamu alim, sungguh aku nggak menygka kalau kamu juga udah pinter. Kamu curang, aku selalu jujur dan cerita apa adanya sama kamu, Ehh nggak taunya kamu malah lebih pinter dariku.” Silvi terus nerocos sambil merebahkan tubuhnya di sebelahku
“Sudah berapa kali kamu ngesex sama Oom Jaka..?”

Aku maklumi protes dan rasa penasaranya, karena selama ini Silvi selalu terbuka denganku. Dia selalu menceritakan hubungan seks nya dengan cowoknya sedetail-detailnya. Sedangkan aku sama sekali tak pernah bercerita tentang hubunganku dengan om Jaka bapak kostku itu karena rasa malu.

Sejak kejadian itulah aku mulai menceritakan aktifitas sex kami kepadanya, aku menceritakan bagaimana pengalaman pertamaku yg tanpa rasa sakit dan tanpa darah, bagaimana om Jaka mengajariku dengan penuh kesabaran. Dan kuceritakan pula bagaimana Om Jaka itu begitu perkasanya di atas ranjang, bahkan beberapa kali aku mengalami orgasme lebih dari 1 kali.

Pernah suatu kali aku menceritakan pengalamanku yg tak dapat kulupakan sampai saat ini (sekarang aku sudah punya 2 anak yg sudah besar-besar), yaitu ketika kami hanya berdua, aku dan om Jaka ngesex di kursi sofa ruang tamu. sungguh pengalam yg sangat fantastis.

Om Jaka duduk bersandar ke sofa, sedangkan aku dalam posisi jongkok di pangkuanya menghadap ke arahnya, kemaluan kami berdua menyatu, saling mengocok dan menekan, menjepit dan menggoyang. Dan pergumulan kami di akhiri dengan erangan-erangan kenikmatan. Sungguh pengalaman yg sangat luar biasa. Sampai sekarang pun aku selalu menghayalakn dan memimpikanya.

Hingga suatu saat Silvi mengusulkan sesuatu yg membuatku termenung. Memang awal usulanya itu masih bersifat candaan, tetapi akhir-akhir ini ia semakin mendesakkan kemaunya. Bahkan sambil bercanda ia mengancamku akan memberitahu kisahku ini ke cowokku. Aku butuh waktu seminggu untuk memikirkanya, aku belum rela untuk berbagi kenikmatan dengan sahabatku ini, tetapi lama-lama aku tergelitik, apalagi Silvi selalu merayuku dan menghayalkan kenikmatanya bagaimana kalau kami negsex bertiga. Dan akhirnya aku pun mengiyakanya.

Seperti yg sudah kuduga sebelumnya, om Jaka juga mengiyakanya gagasan ini. Dan dipilihnya waktu yg paling tepat, yaitu ketika istri om Jaka sedang mengunjungi orangtua nya di semarang jawa tengah. Dan tempat yg yg telah di sepakati adalah di kamar tidur om Jaka.

Sekitar jam 10 malam, ketika penghuni kost lainya sudah masuk kamar masing-masing. Aku pun langsun masuk kamar om Jaka tanpa satu orang pun yg melihat. Om Jaka sudah menunggu sambil nonton tv di kamar menyambutku dengan pelukan dan ciuman yg hangat.

Tak lama kemudian Silvi datang menyusul, dia terlihat canggung dan hilang sifat lincahnya. Ku bimbing dia ke arah om Jaka. Om Jaka memeluk Silvi dan mecium keningnya. Rasa canggung Silvi di cairkan oleh Om Jaka dengan obrolan dan candaan ringan. Karena kulihat om Jaka maupun Silvi sungkan untuk memulainya, maka aku pun berinisiatif untuk memulainya.

Kubimbing Om Jaka ke ranjang yg sangat luas, kuraba dan kuciumi dia. Kami berciuman, saling meraba cukup lama dan nafsu birahiku mulai naik ketika jari-jarinya meremas-remas toketku. Kulihat Silvi masih duduk pasif di pinggir ranjang memperhatikan kami. Kulepas pelukanku dan kutarik tangan Silvi ke arah kami, dan dia segera masuk ke dalam rengkuhan om Jaka

Walaupun nafsu birahiku sudah mulai tinggi, tetapi kugeser posisiku untuk memberi kesempatan pada Silvi menikmati belaian om Jaka. Tubuh Silvi menindih om Jaka dengan posisi miring memberi kesempatan toket kirinya untuk diremas, kedua pahanya menjepit paha kanan om Jaka, bahkan dari gerakan pinggulnya aku yakin Silvi sedang menggesek-gesekkan selangkanganya di paha om Jaka

Kudekati Silvi, kubuka kancing bajunya, ia menghentikan sejenak kegiatanya untuk memberikan kesempatan aku melucuti pakainya, dan dalam sekejap di sudah dalam keadaan bugil. seperti diriku dia juga tdk memakai bh maupun celana dalam. Tubuh Silvi memang benar-benar indah dan aku selalu mengagumi tubuhnya itu, karena sebagai teman sekamar, aku sudah terbiasa melihat kepolosanya itu. Hanya ada stu hal yg belum pernah aku lihat, yaitu bibir memeknya tampak sedikit membengkak dan warna kemerahan membayang di balik bulu memek yg tdk terlalu lebat dan tertata rapi.

Om Jaka segera meraih toketnya untuk mencium sekaligus meremas-remasnya, Silvi tampak menikmati permainan om Jaka, Tangan silvi kulihat mulai meraba pangkal paha om Jaka yg masih tertutup piyama. Aku sebenarnya melihat adegan-adegan itu sangat membuatku merangsang, apa lagi ketika Silvi dan om Jaka sudah bugil, dan pergumulan mereka semakin hot dimana dalam posisi tidur terlentang di tengah tempat tidur yg luas dan harum. Om Jaka menjilat dan mencium memek Silvi dengan lidah dan bibirnya, sedangkan Silvi dengan posisi setengah jongkok di kepala om Jaka mendesah merintih kenikmatan sambil menunduk meilihat memeknya yg sudah membengkak.

Kulucuti baju dan celanaku, aku rasakan kedua toketku sudah mulai menegang dan memekku sudah terasa basah oleh lendir kenikmatan. Kudekati batang k0ntol om Jaka yg sudah tegang mengeras dengan kepala k0ntolnya yg mengkilat, sebuah pemandangan yg buatku sangat indah. Kupeganf batang k0ntolnya, kadang ku cium kepala k0ntolnya.

Tak seperti biasanya, kali ini aku tak berani memainkannya seperti yg di sukainya. Aku tdk menciuminya, menjilatinya atau menghisap-hisap batang k0ntolnya. Karena aku sadar, bahwa pergumulan ini masih panjang. Kali ini om Jaka akan ngesex bersama 2 orang wanita muda yg sedang haus-hausnya. Aku takut kalau om Jaka akan keluar sebelum waktunya

Ketika erangan-erangan silvi makin keras, dan gerakan pinggulnya terlihat semakin liar, om Jaka segera mengakhiri sejenak permainan. Om Jaka bangkit dan membimbing Silvi untuk merbahkan tubuhnya di sampingnya berbantal lengan kirinya. Direngkuhnya aku, sambil mecium bibirku tangan kananya merangkulku dan meraba punggungku. Kunikmati permainan lidah Om Jaka, kadang lidah om Jaka menjalar ke dalam mulutku, kadang lidah kami saling beradu.

Kubiarkan Silvi menjulurkan tanganya ke arah toketku untuk ikut meremas-remas toketku, karena menambah kenikmatan yg kurasakan. Bahkan ketika Silvi bangkit dan jari-jarinya menyibak bibir memekku yg sudah basah, aku malah mengangkangkan lebar-lebar kedua pahaku. Aku sama sekali tdk merasa risih, bahkan sebenarnya aku ingin melakukan lebih dari menggesek-gesek kelentitku. Aku ingin mulut Silvi yg sensual itulah yg melakukan.

Om Jaka bangkit dari posisi tidurnya, dilihat dari sikapnya aku segera tau bahwa om Jaka sudah akan meyudai pemanasan yg bagi kami terasa sangat menyenangkan, walapun sebenarnya Silvi sudah dalam posisi terlentang dengan kaki yg ditekuk dan kedua pahanya sudah di buka lebar-lebar, sehinga menampakkan semburat magma merah dari belahanya memeknya.

Om Jaka masih menikmati tubuh indah itu dengan kedua matanya sambila tanganya meraba-raba paha Silvi, Tubu om Jaka masih terlihat kokoh. Aku tak pernah bosan memandangnya, entah sudah berapa kali aku menjamah dan menikmati tubuh laki-laki itu. Aku lah yg tdk sabar melihat adegan sejoli ini berlama-lama, kuraih batang k0ntol om Jaka dan kubimbing ke arah lubang memek Silvi. Kepala Silvi sedikit mendongak ketika batang k0ntol om Jaka mulai menusuk lubang memeknya, mulutnya mendesah halus. Jika sedang ngesex bersamaku, om Jaka selalu memulai dengan tdk memasukkan penuh batang k0ntolnya, tetapi hanya kepala k0ntolnya saja, kemudian mencapkan berulang kali ke arah atas di belakang kelentit, memutar dan menggoyangnya.

Demikian juga yg dilakukan kepada Silvi, sodokkan-sodokkan ringan itu membuat Silvi makin mendesah-desah nikmat, di sertai sapuan lidah di bibirnya sendiri. Lututnya mulai bergerak-gerak dan kadang-kadang pingkulnya di angkat mencoba menenggelamkan batang k0ntol itu, tetapi selalu gagal. Aku tak dapat menahan diri, tanganku kuremaskan ke toket Silvi yg bergoncang halus, bahkan lama-lama jariku menggesek-gesek kelentit Silvi yg tdk lagi medesah tetapi sudah mengerang-ngerang

“Om Jakas.. masukkan yg dalam batang k0ntolnya, sampai terbenam semua…” Silvi mengiba sambil tanganya menekan pantan om Jaka

Dan Silvi mengerang panjang ketika batang k0ntol om Jaka menusuk makin dalam sampai kepangkalnya.

Kulihat dengan jelas sepasang manusia sedang melakukan hubungan badan, sang perempuan sambil mendekap pasanganya, mulutnya mengerang dan merintih kenikmatan. Sang laki-laki dengan tubuh penuh peluh mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desahan nikmat terdengar dari mulutnya. Sesekali sang laki-laki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Silvi mulai liar, kedua kakinya mendekap tubuh om Jaka dengan kuat, pinggul di angkat ke atas seakan menyatu dengan lawan mainya, dagunya mendongak disertai erangan panjang,

Kulihat di depan mataku sepasang manusia sedang malakukan persetubuhan, sang wanita sambil mendekap pasangannya, mulutnya merintih dan mendesis. Sang lelaki dengan tubuh yg berkeringat mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desis kenikmatan juga terdengar dari mulutnya. Sesekali sang lelaki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Nani mulai liar, kakinya mendekap tubuh Oom Pram dengan kencang, pinggul diangkat ke atas seakan ingin menyatu dengan lawan mainnya, dagunya mendongak disertai lenguhan panjang,

“Oooorrrggggghhhhh…”

Saat-saat indah Silvi sudah terlewatkan, beberapa saat om Jaka masih menindih tubuh Silvi, dibelainya rambutnya dan di cium lembut bibirnya. Sebenarnya pada saat yg sama memekku sudah berdenyut nikmat, aku sudah sangat terangsang, tp aku masih harus bersabar beberapa menit untuk memberi kesempatan om Jaka mengambil nafas dan melepas lelah sejanak. Walaupun aku tau pasti bahwa dia belum mencapai klimaks.

Aku segera turun dari ranjang, kuambil kondomku, kubersihkan dengan lembut batang k0ntolnya yg basah oleh lendir kenikmatan Silvi. Kupakaikan kondom itu di batang k0ntolnya. Beda dengan Silvi yg tdk menggunakan alat itu, dia lebih menyukai pil KB yg diminumnya secara rutin, karena hubunganya denga cowoknya.

Kulihat om Jaka sambil terlentang memperhatikan apa yg sedang kulakukan, mulutnya mendesah nikmat ketika batang k0ntol yg sudah terpakaikan kondom itu kukulum dan ku hisap. Dalam nafsuku yg sudah memuncak itu, aku tak perlu pemanasan lagi, aku segera ambil posisi dengan berjongkok di atasnya, kemaluan kami sudah saling berhadapan nyaris menyentuh. Aku masih sempat bermain di luar sebentar, sebelum batang k0ntolnya kumasukkan semua dalam lubang memekku.

Kukerutkan otot-otot memekku untuk mencengkram batang k0ntolnya. Bersamaan dengan itu kugoyangkan pinggulku sambil kutarik ke atas sampai ke leher k0ntolnya. Kemudian dengan cara yg sama kelakukan dengan arah ke bawah dengan irama yg sudah harmonis. Posisi ini adalah posisi kesukaanku. Toketku terhimpit di dadanya, perutku menggesek-gesek perutnya dan desah kenikmatan kami semakin menyatu.

Aku merasakan gesekan-gesekkan otot dan kulit batang k0ntolnya di dalam lubang memekku, rasahanya sungguh nikmat sekali, kepala k0ntolnya yg besar itu menusuk-nusuk dinding rahimku makin menambah kenikmatan yg kualami. Bagian dalam memekku berdnyut makin dalam. Aku mengerang panjang, kutepuk pundaknya dan ia segera mengerti intuk menghentikan sodokkanya. Sementara aku juga menghentikan gerakkanku dan menikmati denyutan di dalam mememekku. Aku mengalami orgasme ringan, aku tak ingin permainan cepat usai, baru 20 menit kami negsex, biasanya aku tahan lama sekali. Mungkin karena aku melihat dan terlalu meresapi permainan Silvi tadi.

Aku masih menindih tubuh om Jaka, batang k0ntolnya masih di dalam lubang memekku yg masih menjalar rasa nikmat.

“Om…. nikmat sekali. Aku pengen main lama…lama sekalii…!!! kucium pipinya dan kudekap erat tubuhnya.

Dan ketika om Jaka mulai menyodokku lagi dari bawah, segera kutepuk kembali pundak om Jaka,

“Ooohhhh, jangan dulu Om.., Laras belum turun….”

Kurabahkan kepalaku di samping kepala om Jaka, kudekap tubuhnya yg perkasa, kuluruskan kakiku sehingga paha kami saling menmpel, dengan posisi ini aku merasa menyatu denganya. Batang k0ntolnya masih tetap di dalam lubang memekku. Bacaan sex top: Cerita Dewasa Termewah 2017 Di Jilat Sampai Basah

Wajahku berahdapan dengan Silvi yg dari tadi melihat permainan kami, tangan kirinya meramas-remas toketnya sendiri, sedangkan tangan kananya mengelus-elus kelentitnya sendiri. Gairah Silvi mulai bangkit lagi, wajahnya menampakkan kenikmatan masturbasinya. Dan dalam sekejap tubuh yg penuh peluh sudah dihadapanku dengan posisi pish up, kedua tanganya berada di samping tubuhku, kedua kakinya lurus dan merapat. Batang k0ntolnya sangat besar dan mengeras masih terasa menekan dalam lubang memekku.

Kubuka lebar lebar kedua pahaku, karena aku tau bahwa om Jaka akan segera menusuk-nusuk lubang memekku dengan batang k0ntolnya, kuimbangi dengan cengkraman-cengkraman otot memekku, kurasakan nyeri kenikmatan dari bawah tulan memekku. Ooohhhhhh…,, aku mulai mendesah, kugoyangkan pinggulku, dan kuremas-remaskan dan kuhisap habis batang k0ntolnya, aku merintih tdk tahan, om Jaka medesah.

Aku di kocok dengan goyangan ke kanan kadang ke kiri, kadang di tekan lurus kebawah. Rasa geli bercampur nikmat makin merambat di seluruh kemaluanku. Kakiku sudah terangkat tinggi menggapit pinggangnya, pinggulku selalu melekat kuat dengan pinggulnya. Pangkal kemaluan kami8 saling melekat, kelentitku bergetar hebat. Om Jaka mendekap kuat, dilumatnya mulutku, nafasnya terengah-engah tak beraturan, sodokkan batang k0ntolnya menghujam kencang dan dalam, bersamaan dengan itu terasa denyutan hebat dalam lubang memekku. Dia telah menyemburkan lendir kenikmatanya.

Bersamaan dengan itu ku lepas pula keteganganku. Kutahan erangan kenikmatanku

“Om Jaka…,, oohhh..”

Aku tergolek lemas di sebelah Silvi yg sedang menacapi klimaks dalam masturbasinya. Malam yg begitu indah yg sampai saat ini aku masih sering melamunkanya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts